Gangguan jiwa yang melanda
mahasiswa modern
Apa sebenarnnya yang menjadi problem yang tanpa disadari menggerogoti
mahasiawa modern sekarang? Akhir-akhir ini sering kali terjadi ‘bencana’ dalam
dunia mahasiswa yaitu kurang adanya motivasi dalam diri. Motivasi apa? Motivasi
yang dimaksudkan adalah motivasi untuk belajar,berkreativitas dan melakukan hal
–hal yang tentunya baik atau tidak menyimpang dari aturan atau norma yang ada.
Saya katakan bahwa kurang adanya motivasi dalam diri merupan gangguan jiwa yang
jika diibaratkan seperti bakteri harus segera diinkubasi oleh incubator.
Inkubasi yang dimaksudkaan disini adalah sebuah proses yang menjadikan
mahasiswa menjadi manusia yang punya motivasi dan sebutan “Mahasiswa” bukan
sekedar sebutan atau symbol belaka. Sedangkan incubator yang dimaksudkan adalah
wadah atau alat yang menjadikan mahasiswa punya motivasi dalam diri.
Lalu,apa sebenarnya
motivasi itu? Ada beberapa jenis motivasi yaitu motivasi internal dan motivasi
eksternal. Jika diibaratkan seperti sel yang menjadi nucleus (inti) masalah
atau “gangguan jiwa”mahasiswa modern adalah motivasi internal. Motivasi
internal merupakan suatu keinginan atau cita-cita yang berasal dari dalam diri.
Ada banyak mahasiswa modrn sekarang mengalami kegagalan karena kurang adanya
motivasi internal. Seringkali memberontak, menyalahkan orang lain bahkan Tuhan
atas kegagalan yang dialami dan tanpa disadari ternyata kegagalan itu terjadi
karena diri sendiri. Ini merupakan ciri-ciri atau gejala mahasiswa yang
mengalami gangguan jiwa (tidak mempunyai motivasi internal).
Sesungguhnya ‘gangguan
jiwa’ mahasiswa (kurang adanya motivasi internal) disebabkan karena adanya rasa
kekuatitan dan rasa kesepian. Manusia modern atau lebih tepatnya mahasiswa
modern sering mengambarkan perasaan kesepian sebagai seseorang yang terisolasi
atau terasing. Atau jika diibaratkan seperti benda – benda tata surya perasaan
kesepian sama seperti planet Pluto yang letak sangat jauh dan paling kecil dari
planet lainnya. Mereka menyatakan bahwa betapa pentingnya ditegur dan disapa
oleh siapun. Seorang pria yang berusaha mencari perhatian perempuan melakukan
banyak cara untuk memalingkan wajah si perumpuan padanya. Bagi mereka
“memalingkan wajah “sudah lebih cukup menunjukan bahwa si perempuan bisa
merespon terhadap apa yang dibuatnya,entah itu respon positif ataupun respon
negative. Hal ini menjadi kepuasan tersendiri bagi seorang pria yang mau
memikat perhatian dari seorang wanita. Dengan demikian si pria tidak merasa
sendiri dan diasingkan. Bagi mereka respon negative dari seorang wanita bukan
menjadi masalah,bahkan itu dapat dijadikan motivasi untuk terus mendapatkan
perhatian dari wanita sehinga pada akhirnya si wanita mau berteman dengannya
dan persaan kesepian atau merasa diri sendiri dari pria tersebut hilang.
Kesepian merupakan
indikasi adanya ancaman yang dasyat dan menyakitkan banyak orang terlebih
khusus para mahasiswa modern. Akibatnya banyak mahasiswa yang di dalam dirinya
tertanam nilai-nilai yang negative tentang kesepian. Memang bagi orang –orang
kesepian adalah momok yang mengerikan sehingga tak sedikit orang yang hidup
menderita karena takut dicekam sepi. Orang- orang seperti ini tidak akan pernah
dapat menemukan dirinya sama sekali. Orang bijak mengatakan bahwa “pikiran
diibaratkan seperti magnet menarik sesuatu yang sepadan dengannya”. Memikirkan
tentang kesepian atau memikirkan bahwa tak ada orang yang peduli dengan kita,
sesungguhnya kesepian itu sedang datang menghampiri kita”. Oleh karena itu,
jangan pernah memikirkan sesuatu yang bersifat negative karena apa yang kita
pikirkan bisa saja akan terjadi.
Perasaan kesepian
timbul pada saat seseorang merasa hampa dan takut bukan semata karena orang itu
ingin dilindungi oleh orang - orang dalam kelompoknya. Seorang mahasiswa
terlihat kuat da tegar jika berada dalam komunitas teman – teman kampusnya. Dia
akan berusaha sekuat tenaga untuk menyembunyikan “bencana” kesepian yang kini
melanda dirinya. Dalam pandangan teman-temanya dia adalah periang. Tetapi
tahukah Anda apa yang sebenarnya sedang menggerogoti dirinya? Tidak lain adalah
kesepian. Kesepian yang ditekankan di sini adalah merasa diri sepi karena tidak
mempunyai seorang kekasih(pacar) yang mengisi hari- harinya. Rasa kesepian
inilah yang terkadang membuat seseorang malas untuk belajar dan melakukan
hal-hal yang bermanfaat . Menurut beberapa teman kampus saya pacar adalah salah
motivasi yang mujarap di kalangan mahasiswa modern sekarang. Matthew Arnold mengambarkan sesorang yang tak mempunyai
kekasih(pacar) adalah sebagai berikkut :
Ah,kasih,kasih yang
tulus
Kasih seorang pada yang
lain!
Dimanakan engkau?
Dunia kita adalah
impian,
Penuh variasi,indah dan
senantiasa baru,
Sayang tak ada bahagia
di dalamnya,
Tak ada cinta,tak ada
terang
Tak ada damai,tak ada
bantuan dalam kesesakan,
Dan di sini kita
sendiri meraba- raba dalam
Kegelapan….
Puisi di atas mengambarkan bahwa tak ada gunanya hidup tanpa ada kekasih
yang di anggap sebagai motivator. Atau denngan kata lain bahwa seorang pribadi benar- benar membutuhkan orang
spesial untuk mengisi hari – harinya.
Tetapi di sisi lain pacar juga bisa membawa Anda dalam lubang kegelapan.
Apa maksudnya? Seperti yang marak terjadi di kalangan mahasiswa modern sering
kali terjadi permasalaha asusila dimana ada mahasiswi yang hamil di luar nikah.
Ini adalah akibat fatal yang seharusnya tidak boleh terjadi.
Lalu apa sebenarnya
penyebab utama hal itu terjadi? Menurut saya kejadian seperti itu kerap kali
terjadi di kalangan mahasiswa modern karena orang pada umumnya belum memahami
apa arti cinta dan untuk apa berpacaran? Orang terkadang salah mengartikan
sehingga dalam mewujudnyatakannya juga salah. Orang sering mengganggap bahwa
dalam berpacaran harus total. Apa yang ku punya adalah milikmu. Perasaan ingin
memiliki satu sama lain secara utuh inilah yang sering membawa dampak negative
dalam berpacaran. Selain itu banyak juga orang yang mengidentikan berpacaran
dengan kegalauan. Karena kegalaun terkadang tugas perkuliahan terbengkalai. Ada
satu kisah, ada seorang teman saya yang menelpon di tengah malam sambil
menangis. Pada saat itu lagi maraknya atau lagi musim kerja tugas banyak. Dia
bercerita pada saya kalau dia sedang bermasalah dengan pacarnya. Dia bilang
malas mau mengerjakan tugas gara- gara pacarnya. Dari cerita ini menunjukan dua
hal yaitu pertama pacar sebagai motivator dan yang kedua adalah sebagai pembawa
bencana “lazy” karena kegalaun. Hal –hal seperti inilah yang seharusnya tidak
boleh terjadi. Oleh karena itu buatalah berpacaran itu menyenangkan,saling
mengisi,memahami dan melengkapi. Jadikan pacar Anda adalah sahabat terbaik dan motivator terhebat di “jagat kampus”.
Dan jangan identikan berpacaran itu dengan “kegalauan”.
Penyakit kedua yang
sering mewabah mahasiswa modern adalah rasa “kekuatiaran”. Apa sebenarnya
kekuatiran itu ? Rasa kuatir identik dengan ‘ketakutan”. Bila Anda sedang
berjalan menyebrangi sebuah jalan raya tiba- tiba Anda melihat sebuah mobil
yang sedang berlari kencangnya ke arah Anda, tentulah akan terjadi gejala
biologis dimana jantung akan berdetak kencang, dextar seakan – ingin berhenti menghambat eritrosit beredar dan
mengkalori apa saja yang mendekat. Anda pasti merasa takut jika hal ini
terjadi, dan ketakutan Anda itulah yang menjadi pendorong bagi Anda untuk
berlari menuju ke sebrang jalan dengan selamat. Pada saat kita takut, kita
tentu tahu bahwa ada sesuatu yang seolah – olah sedang mengancam kita dan
situasi tersebut memberi kekuatan pada kita,presepsi kita menjadi tajam
,sehingga bisa mengambil langkah – langkah untuk melarikan diri dari ancaman tersebut. Kendati pun demikian
,dalam keadaan kuatir kita merasa terancam tanpa langkah-langkah apa yang harus
diambil dalam menghadapi bahaya.
Kekuatiran dapat timbul
dalam jumlah yang kecil ataupun besar. Mungkin pula kekuatiran muncul berupa
sedikit ketegangan saat berhadapan orang penting atau dosen misalnya. Atau bisa
juga kekuatiran seorang pria dalam menanti jawaban ya dan tidak dari seorang
gadis yang ia sukai. Butir-butir keringat dingin seringkali akan membasahi dahi
sesorang yang sedang dicekam kengerian yang luar biasa. Kekuatiran dapat timbul
dalam berbagai bentuk . Ini karena kekuatiran merupakan reaksi dasar manusia
terhadap segala bahaya yang mengancam keberadaannya atau nilai – nilai yang
menjadi peganganhidupnya dan ikut menentukan keberadaanya.
Seperti yang sudah
digambarkan di atas bahwa ada dua kemungkinan yang terjadi jika rasa kekuatiran
menggerogoti kita yaitu mengambil langkah – langkah untuk menghilangkan rasa
kekuatiran itu atau menjadikan diri seperti robot saja. Di kalangan mahasiswa
modern yang saya alami dan jumpai terkadang orang memilih nomor dua yaitu
menjadikan diri seperti robot,tidak berbuat sesuatu dan lebih memilih berdiam
diri. Dan perlu diketahui rasa kekuatiran ini bisa menimbulkan kehilangan
kepercayaan diri. Orang takut menghadap dosen atau bertanya pada dosen mengenai
hal – hal yang kurang dimengerti karena takut salah,merasa diri tidak mampu.
Ada kata bijak mengatakan bahwa “setiap detik kita mengakifkan kemampuan adalah detik yang
sama juga kita menonaktifkan kelamahan”. Pada saat kita berpikir
bahwa saya harus bisa pada saat itu pula kita nobatkan diri kita sebagai
pemberani bukan pengecut. Ingat, diri kita adalah tuan atas nasib kita. Jangan
pernah tanya pada siapun saya berhasil atau tidak apalagi menghadirkan
paranormal untuk menentukan nasib Anda. Nasib Anda ada pada pundak Anda
sendiri. Anda perlu tahu bahwa rasa kuatir atau takut salah dapat menghancurkan
kesadaran kita akan keberadaan diri sendiri ,demikianpun sebaliknya kesadaran
kita akan keberadaan diri sendiri dapat menghancurkan kekuatiran tersebut.Tugas
kita sekarang adalah menemukan diri,siapa saya sebenarnya sehingga bisa
menentukan keberadaan diri kita.