Jumat, 04 Oktober 2013

Gangguan jiwa yg melanda mahasiswa modern



Gangguan jiwa  yang melanda mahasiswa modern
            Apa sebenarnnya yang menjadi problem yang tanpa disadari menggerogoti mahasiawa modern sekarang? Akhir-akhir ini sering kali terjadi ‘bencana’ dalam dunia mahasiswa yaitu kurang adanya motivasi dalam diri. Motivasi apa? Motivasi yang dimaksudkan adalah motivasi untuk belajar,berkreativitas dan melakukan hal –hal yang tentunya baik atau tidak menyimpang dari aturan atau norma yang ada. Saya katakan bahwa kurang adanya motivasi dalam diri merupan gangguan jiwa yang jika diibaratkan seperti bakteri harus segera diinkubasi oleh incubator. Inkubasi yang dimaksudkaan disini adalah sebuah proses yang menjadikan mahasiswa menjadi manusia yang punya motivasi dan sebutan “Mahasiswa” bukan sekedar sebutan atau symbol belaka. Sedangkan incubator yang dimaksudkan adalah wadah atau alat yang menjadikan mahasiswa punya motivasi dalam diri.
            Lalu,apa sebenarnya motivasi itu? Ada beberapa jenis motivasi yaitu motivasi internal dan motivasi eksternal. Jika diibaratkan seperti sel yang menjadi nucleus (inti) masalah atau “gangguan jiwa”mahasiswa modern adalah motivasi internal. Motivasi internal merupakan suatu keinginan atau cita-cita yang berasal dari dalam diri. Ada banyak mahasiswa modrn sekarang mengalami kegagalan karena kurang adanya motivasi internal. Seringkali memberontak, menyalahkan orang lain bahkan Tuhan atas kegagalan yang dialami dan tanpa disadari ternyata kegagalan itu terjadi karena diri sendiri. Ini merupakan ciri-ciri atau gejala mahasiswa yang mengalami gangguan jiwa (tidak mempunyai motivasi internal).
            Sesungguhnya ‘gangguan jiwa’ mahasiswa (kurang adanya motivasi internal) disebabkan karena adanya rasa kekuatitan dan rasa kesepian. Manusia modern atau lebih tepatnya mahasiswa modern sering mengambarkan perasaan kesepian sebagai seseorang yang terisolasi atau terasing. Atau jika diibaratkan seperti benda – benda tata surya perasaan kesepian sama seperti planet Pluto yang letak sangat jauh dan paling kecil dari planet lainnya. Mereka menyatakan bahwa betapa pentingnya ditegur dan disapa oleh siapun. Seorang pria yang berusaha mencari perhatian perempuan melakukan banyak cara untuk memalingkan wajah si perumpuan padanya. Bagi mereka “memalingkan wajah “sudah lebih cukup menunjukan bahwa si perempuan bisa merespon terhadap apa yang dibuatnya,entah itu respon positif ataupun respon negative. Hal ini menjadi kepuasan tersendiri bagi seorang pria yang mau memikat perhatian dari seorang wanita. Dengan demikian si pria tidak merasa sendiri dan diasingkan. Bagi mereka respon negative dari seorang wanita bukan menjadi masalah,bahkan itu dapat dijadikan motivasi untuk terus mendapatkan perhatian dari wanita sehinga pada akhirnya si wanita mau berteman dengannya dan persaan kesepian atau merasa diri sendiri dari pria tersebut hilang.
            Kesepian merupakan indikasi adanya ancaman yang dasyat dan menyakitkan banyak orang terlebih khusus para mahasiswa modern. Akibatnya banyak mahasiswa yang di dalam dirinya tertanam nilai-nilai yang negative tentang kesepian. Memang bagi orang –orang kesepian adalah momok yang mengerikan sehingga tak sedikit orang yang hidup menderita karena takut dicekam sepi. Orang- orang seperti ini tidak akan pernah dapat menemukan dirinya sama sekali. Orang bijak mengatakan bahwa “pikiran diibaratkan seperti magnet menarik sesuatu yang sepadan dengannya”. Memikirkan tentang kesepian atau memikirkan bahwa tak ada orang yang peduli dengan kita, sesungguhnya kesepian itu sedang datang menghampiri kita”. Oleh karena itu, jangan pernah memikirkan sesuatu yang bersifat negative karena apa yang kita pikirkan  bisa saja akan terjadi.
            Perasaan kesepian timbul pada saat seseorang merasa hampa dan takut bukan semata karena orang itu ingin dilindungi oleh orang - orang dalam kelompoknya. Seorang mahasiswa terlihat kuat da tegar jika berada dalam komunitas teman – teman kampusnya. Dia akan berusaha sekuat tenaga untuk menyembunyikan “bencana” kesepian yang kini melanda dirinya. Dalam pandangan teman-temanya dia adalah periang. Tetapi tahukah Anda apa yang sebenarnya sedang menggerogoti dirinya? Tidak lain adalah kesepian. Kesepian yang ditekankan di sini adalah merasa diri sepi karena tidak mempunyai seorang kekasih(pacar) yang mengisi hari- harinya. Rasa kesepian inilah yang terkadang membuat seseorang malas untuk belajar dan melakukan hal-hal yang bermanfaat . Menurut beberapa teman kampus saya pacar adalah salah motivasi yang mujarap di kalangan mahasiswa modern sekarang.  Matthew Arnold mengambarkan  sesorang yang tak mempunyai kekasih(pacar)  adalah sebagai berikkut :
            Ah,kasih,kasih yang tulus
            Kasih seorang pada yang lain!
            Dimanakan engkau?
            Dunia kita adalah impian,
            Penuh variasi,indah dan senantiasa baru,
            Sayang tak ada bahagia di dalamnya,
            Tak ada cinta,tak ada terang
            Tak ada damai,tak ada bantuan dalam kesesakan,
            Dan di sini kita sendiri meraba- raba dalam
            Kegelapan….
Puisi di atas mengambarkan bahwa tak ada gunanya hidup tanpa ada kekasih yang di anggap sebagai motivator. Atau denngan kata lain bahwa  seorang pribadi benar- benar membutuhkan orang spesial untuk mengisi hari – harinya.
Tetapi di sisi lain pacar juga bisa membawa Anda dalam lubang kegelapan. Apa maksudnya? Seperti yang marak terjadi di kalangan mahasiswa modern sering kali terjadi permasalaha asusila dimana ada mahasiswi yang hamil di luar nikah. Ini adalah akibat fatal yang seharusnya tidak boleh terjadi.
            Lalu apa sebenarnya penyebab utama hal itu terjadi? Menurut saya kejadian seperti itu kerap kali terjadi di kalangan mahasiswa modern karena orang pada umumnya belum memahami apa arti cinta dan untuk apa berpacaran? Orang terkadang salah mengartikan sehingga dalam mewujudnyatakannya juga salah. Orang sering mengganggap bahwa dalam berpacaran harus total. Apa yang ku punya adalah milikmu. Perasaan ingin memiliki satu sama lain secara utuh inilah yang sering membawa dampak negative dalam berpacaran. Selain itu banyak juga orang yang mengidentikan berpacaran dengan kegalauan. Karena kegalaun terkadang tugas perkuliahan terbengkalai. Ada satu kisah, ada seorang teman saya yang menelpon di tengah malam sambil menangis. Pada saat itu lagi maraknya atau lagi musim kerja tugas banyak. Dia bercerita pada saya kalau dia sedang bermasalah dengan pacarnya. Dia bilang malas mau mengerjakan tugas gara- gara pacarnya. Dari cerita ini menunjukan dua hal yaitu pertama pacar sebagai motivator dan yang kedua adalah sebagai pembawa bencana “lazy” karena kegalaun. Hal –hal seperti inilah yang seharusnya tidak boleh terjadi. Oleh karena itu buatalah berpacaran itu menyenangkan,saling mengisi,memahami dan melengkapi. Jadikan pacar Anda adalah sahabat terbaik dan motivator terhebat di “jagat kampus”. Dan jangan identikan berpacaran itu dengan “kegalauan”.
            Penyakit kedua yang sering mewabah mahasiswa modern adalah rasa “kekuatiaran”. Apa sebenarnya kekuatiran itu ? Rasa kuatir identik dengan ‘ketakutan”. Bila Anda sedang berjalan menyebrangi sebuah jalan raya tiba- tiba Anda melihat sebuah mobil yang sedang berlari kencangnya ke arah Anda, tentulah akan terjadi gejala biologis dimana jantung akan berdetak kencang, dextar seakan –  ingin berhenti menghambat eritrosit beredar dan mengkalori apa saja yang mendekat. Anda pasti merasa takut jika hal ini terjadi, dan ketakutan Anda itulah yang menjadi pendorong bagi Anda untuk berlari menuju ke sebrang jalan dengan selamat. Pada saat kita takut, kita tentu tahu bahwa ada sesuatu yang seolah – olah sedang mengancam kita dan situasi tersebut memberi kekuatan pada kita,presepsi kita menjadi tajam ,sehingga bisa mengambil langkah – langkah untuk melarikan diri  dari ancaman tersebut. Kendati pun demikian ,dalam keadaan kuatir kita merasa terancam tanpa langkah-langkah apa yang harus diambil dalam menghadapi bahaya.
            Kekuatiran dapat timbul dalam jumlah yang kecil ataupun besar. Mungkin pula kekuatiran muncul berupa sedikit ketegangan saat berhadapan orang penting atau dosen misalnya. Atau bisa juga kekuatiran seorang pria dalam menanti jawaban ya dan tidak dari seorang gadis yang ia sukai. Butir-butir keringat dingin seringkali akan membasahi dahi sesorang yang sedang dicekam kengerian yang luar biasa. Kekuatiran dapat timbul dalam berbagai bentuk . Ini karena kekuatiran merupakan reaksi dasar manusia terhadap segala bahaya yang mengancam keberadaannya atau nilai – nilai yang menjadi peganganhidupnya dan ikut menentukan keberadaanya.
            Seperti yang sudah digambarkan di atas bahwa ada dua kemungkinan yang terjadi jika rasa kekuatiran menggerogoti kita yaitu mengambil langkah – langkah untuk menghilangkan rasa kekuatiran itu atau menjadikan diri seperti robot saja. Di kalangan mahasiswa modern yang saya alami dan jumpai terkadang orang memilih nomor dua yaitu menjadikan diri seperti robot,tidak berbuat sesuatu dan lebih memilih berdiam diri. Dan perlu diketahui rasa kekuatiran ini bisa menimbulkan kehilangan kepercayaan diri. Orang takut menghadap dosen atau bertanya pada dosen mengenai hal – hal yang kurang dimengerti karena takut salah,merasa diri tidak mampu. Ada kata bijak mengatakan bahwa “setiap detik kita mengakifkan kemampuan adalah detik yang sama juga kita menonaktifkan kelamahan”. Pada saat kita berpikir bahwa saya harus bisa pada saat itu pula kita nobatkan diri kita sebagai pemberani bukan pengecut. Ingat, diri kita adalah tuan atas nasib kita. Jangan pernah tanya pada siapun saya berhasil atau tidak apalagi menghadirkan paranormal untuk menentukan nasib Anda. Nasib Anda ada pada pundak Anda sendiri. Anda perlu tahu bahwa rasa kuatir atau takut salah dapat menghancurkan kesadaran kita akan keberadaan diri sendiri ,demikianpun sebaliknya kesadaran kita akan keberadaan diri sendiri dapat menghancurkan kekuatiran tersebut.Tugas kita sekarang adalah menemukan diri,siapa saya sebenarnya sehingga bisa menentukan keberadaan diri kita.