Sabtu, 29 Agustus 2015

Jangan Biarkan Hati Nurani Anda Terblokir!!!



                                                                            Saya Sebenarnya Si Pengecut Itu
Add caption


Pernahkah anda memvonis orang lain sebagai pengecut?  Biasanya, kita memvonis orang lain sebagai pengecut jika orang itu tidak berani. Wanita akan gampang mengatakan ‘pengecut’ kepada seorang pria yang tidak berani mengungkapkan cinta kepada si wanita secara gamblang Mengatakan orang lain sebagai pengecut bukanlah pekerjaan sulit, tinggal mengatakan, “dasar pengecut”, masalah selesai. Namun, pernahkah anda berpikir bahwa si pengecut itu adalah diri anda sendiri. Jika anda pernah menyadari bahwa anda adalah si pengecut, saya adalah orang pertama yang mengatakan “congratulations”. Mengapa demikian? Mengakui kelemahan diri sendiri sulit dilakukan. Memvonis orang lain sebagai pengecut dan mengakui diri sendiri sebagai pengecut memiliki perbandingan yang sangat jauh. Perlu diketahui jika anda menunjuk orang lain pengecut, anda sendiri sebenarnya lebih dari sekedar pengecut karena tanpa disadari empat jari anda sedang menunjuk ke arah anda sendiri. Jujur saja, saya termasuk orang yang tidak pernah menyadari bahwa saya termasuk si pengecut, bahkan biarpun menyadari tapi pura-pura tidak tahu. Maklum saja saya termasuk orang yang menganut paham, “tahu tapi ditidak tahunya”. Jika anda pernah melihat teman sekelas anda sedang menyontek saat ujian, apa yang anda lakukan? Memberitahukan kepada guru/dosen atau diam saja takut teman anda marah dan menjauhi anda. Ataupun, jika anda sebagai pelaku utama ‘menyontek’ akankah anda dengan berani mengatakan, ‘saya menyontek’. Tidak berani melapor teman anda yang menyontek dan tidak berani mengakui jika anda menyontek merupakan dua sikap yang sebenarnya dikategorikan sebagai tindakan ‘pengecut’. Anda sebenarnya membiarkan hati nurani anda terblokir. Kartu facebook anda  akan terblokir jika anda tidak melakukan isi ulang pulsa. Sama halnya dengan hati nurani. Jika hati nurani  dibiarkan terblokir dengan ‘kepengecutan’ anda maka lambat laun akan tumpul. Butuh waktu lama untuk mengaktifkan kartu anda yang blokir. Jika anda menyayangkan kartu anda terblokir, anda pasti cepat menghubungi agen Telkomsel/Indosat atau agen lainnya yang berhubungan dengan kartu yang anda pakai. Akan tetapi, jika anda tipe orang yang ‘suka instant’, anda pasti akan membeli kartu baru dan membuang kartu yang sudah terblokir. Begitupun dengan hati nurani anda. Jika anda peka dengan hati nurani anda sendiri maka jangan biarkan dia terblokir/tumpul, perbaikilah selagi masih ada waktu.  Jangan perbiasakan diri mengabaikan hal kecil yang nantinya akan membuat hati nurani anda terblokir/tumpul.  “Jadilah orang yang berani, bukan pengecut. Katakan ‘ya’, jika memang ‘ya’, katakan ‘tidak’ jika memang ‘tidak’. Dengan demikian anda tidak membiarkan hati nurani anda terblokir dan anda bukan si pengecut itu.”

Jumat, 14 Agustus 2015

contoh laporan KKL Objek Wisata Jogjakarta Berkontribusi Untuk Pengembangan Wawasan Pengentahuan Dalam Dunia Pendidikan



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu sarana atau jembatan untuk memperoleh dan memperluas pengetahuan seseorang. Pelaku  utama dalam pendidikan adalah manusia. Dengan kata lain, sasaran utama  pendidikan adalah manusia (Tirtarahardja dan Sulo, 2008:1).
Untuk memperluas wawasan pengetahuan, maka mahasiswa IKIP Budi Utomo Malang, melakukan suatu kegiatan yaitu kuliah kerja lapangan (KKL). Kuliah Kerja Lapangan (KKL) merupakan salah satu perkuliahan yang harus ditempuh oleh mahasiswa akhir di kampus Institut Keguruan Ilmu Pendidikan Budi Utomo Malang dengan bobot SKS satu.
Sesuai dengan pernyataan Bapak  Drs. Rochsun, M. Kes pada saat pembekalan kuliah kerja nyata (KKL), bahwa kegiatan KKL memiliki tujuan yaitu sebagai ajang rekreasi dan sarana untuk memperoleh pengalaman dan pengetahuan. Selain itu, Ibu Dra. Susilo Bekti, M.Pd juga mengatakan bahwa obyek wisata Jogja yang dikunjungi bisa dijadikan referensi atau sumber bahan ajar dalam kegiatan pembelajaran.
Berdasarkan hal di atas, maka tujuan yang ingin kami capai dalam kegiatan kuliah kerja nyata (KKL) ini adalah menjadikan obyek wisata sebagai tempat rekreasi dan sumber/referensi bahan ajar dalam kegiatan pembelajaran MIPA. Beberapa obyek wisata yang bisa dijadikan sebagai tempat rekreasi dan referensi bahan ajar yang dimaksud seperti Goa Pindul, Candi Prambanan dan museum pembuatan baju kaos khas Jogjakarta. Dalam Goa Pindul terdapat komponen abiotik dan biotik. Komponen abiotik meliputi air, dan batu, sedangkan komponen biotik terdiri atas lumut (Bryophyta), tumbuhan herba dan kelelawar. Di kawasan Candi Prambanan dapat ditemukan beranekaragam tumbuhan seperti bunga melati putih` (Jasminum sambac) dan bunga tasbih (Canna hibiscus kerr). Sedangkan, di museum pembuatan baju khas Jogjakarta dapat ditemukan bahan kimia berupa cat Rubber sebagai bahan dasar pembuatan sablon baju. Selain sebagai referensi untuk pembelajaran biologi, ketiga objek wisata yang dikunjungi juga bisa dijadikan sumber bahan ajar untuk pembelajaran matematika. Contohnya,  pada Goa Pindul dapat dihitung volume air dan kecepatan menyusuri Goa. Sedangkan pada objek wisata Candi Prambanan, terdapat candi Syiwa berbentuk menyerupai Limas. Candi Syiwa yang berbentuk Limas ini dapat dihitung volumenya dengan menggunakan rumus . Objek wisata museum T-shirt juga dapat dijadikan referensi bahan ajar untuk materi aritmatika sosial berkaitan dengan perhitungan keuntungan jual beli barang.
Tujuan dari kegiatan KKL ini akan dituangkan dalam sebuah karya tulis berjudul “Objek Wisata Jogjakarta Berkontribusi untuk Pengembangan Wawasan Pengetahuan dalam Dunia Pendidikan.”
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam laporan ini adalah sebagai berikut:
1.      Bagaimana kegiatan wisata yang dilaksanakan selama Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di Jogjakarta?
2.      Apa kontribusi objek wisata Jogjakarta terhadap dunia pendidikan?
C.    Tujuan Laporan
1.      Untuk memenuhi mata kuliah kerja lapangan (KKL).
2.      Untuk mengetahui objek wisata Jogjakarta beserta kontribusinya terhadap dunia pendidikan.

D.    Batasan Masalah
Agar topik pembahasaan dalam laporan ini tidak melebar maka perlu dibatasi dalam pembahasaannya yaitu meliputi kunjungan objek wisata (Goa Pindul, Candi Prambanan dan Museum pembuatan baju kaos khas Jogjakarta) serta kontribusinya dalam dunia pendidikan.
E.      Manfaat Kegiatan
Manfaat dari kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini adalah sebagai berikut:
1.      Dapat memberikan inspirasi kepada mahasiswa untuk pengembangan dirinya ke depan.
2.      Dapat memotivasi mahasiswa untuk menjaga dan melestarikan objek wisata dan budaya daerah masing-masing guna menambah penghasilan melalui pariwisata.
3.      Dapat memperluas wawasan pengetahuan mahasiswa.
F.     Bobot SKS Kuliah Kerja Lapangan (KKL)
Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini memilki bobot 1 SKS.



BAB II
KAJIAN TEORITIK
A.    Kuliah Kerja Lapangan  (KKL)
Kuliah Kerja Lapangan (KKL) adalah salah satu upaya untuk memperkenalkan mahasiswa ke dunia kerja secara nyata, terjun langsung ke tempatnya, maka ditetapkan dalam kurikulum sebuah mata kuliah dengan nama Kuliah Kerja Lapangan (KKL) yang merupakan mata kuliah wajib tempuh bagi mahasiswa dengan bobot 1 SKS.
Secara umum, kuliah kerja nyata (KKL) memiliki 4 tujuan yaitu sebagai berikut: (1) bertujuan untuk memperoleh pengalaman atau melihat dari dekat dunia global pada institusi/lembaga atau obyek budaya yang dikaitkan dengan kajian bidang ilmu yang lebih kompleks, (2) untuk memahami rangkaian kegiatan, obyek budaya, seni dan pariwisata serta institusi/lembaga yang dikunjungi, (3) untuk membandingkan kajian teoritis, empiris, serta belajar bersikap (menempatkan diri) dalam bekerja sama, berkomunikasi sesuai keterampilannya, dan (4) untuk penyegaran bagi mahasiswa peserta KKL menjelang habisnya masa studi (Buku Pedoman KKL, 2013:1).
B.     Jenis-Jenis Kuliah Kerja Lapangan (KKL)
1.      Mandiri
a.       Mahasiswa melakukan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) secara mandiri dan kelompok diwilayah/instansi tertentu baik instansi pemerintah atau swasta, sekolah, perusahaan dan lain-lain.
b.      Wilayah/instansi yang dituju ditentukan oleh IKIP Budi Utomo Malang
c.       Program disusun, direncanakan dan dilaksanakan secara berkelompok atau mandiri dengan bimbingan dosen pembimbing lapangan.
d.      Kelompok berdasarkan jurusan masing-masing
2.      Kemitraan
a.       Mahasiswa melakukan pengabdian masyarakat atau kerja lapangan dengan bermitra atau bekerjasama dengan lembaga/instansi/organisasi tertentu diwilayah/instansi tertentu yang dituju dan diorganisir oleh IKIP Budi Utomo Malang.
b.      Wilayah/instansi yang dituju dapat ditentukan sendiri oleh IKIP Budi Utomo Malang atau atas informasi dari mahasiswa.
c.       Program yang akan dilaksanakan, disusun dan direncanakan oleh mahasiswa dengan bimbingan seorang pembimbing dari dosen IKIP Budi Utomo Malang.
d.      Kelompok berdasarkan jurusan masing-masing.
C.    Paradigma
KKL merupakan program wajib yang harus diikuti seluruh mahasiswa untuk melenkapi nilai sebagai salah satu syarat kelulusan program S1 IKIP Budi Utomo Malang. Pada umumnya, pelaksanaan kegiatan kuliah kerja nyata (KKL) terdahulu dilakukan hanya sebagai ajang rekreasi dan hiburan. Perlu diketahui bahwa kegiatan KKL bukan hanya sebagai ajang rekreasi dan hiburan, tetapi juga memiliki kontribusi dalam dunia pendidikan. Objek wisata yang dikunjungi dapat dijadikan sumber/referensi bahan ajar dalam kegiatan pembelajaran.
D.    Metode Pelaksanaan KKL
Pelaksanaan KKL dilaksanakan secara berkelompok yang terdiri dari kelompok besar yang anggotanya berjumlah 40 orang dan kelompok kecil beranggota 10 orang. Kegiatan Kuliah Kerja (KKL) menggunakan metode observasi dan wawancara langsung.
E.     Kondisi Geografis dan Batas Wilayah Jogjakarta
a.       Batas Wilayah
Kota Yogyakarta berkedudukan sebagai ibukota Propinsi DIY dan merupakan satu-satunya daerah tingkat II yang berstatus Kota di samping 4 daerah tingkat II lainnya yang berstatus Kabupaten. Kota Yogyakarta terletak ditengah-tengah propinsi DIY dengan batas-batas sebagai berikut: (1) Sebelah utara : Kabupaten Sleman, (2) Sebelah selatan : Kabupaten Bantul, (3) Sebelah barat : Kabupaten Bantul dan Sleman, (4) Sebelah timur : Kabupaten Bantul dan Sleman. Wilayah Kota Yogyakarta terbentang antara 110o 24I 19II sampai 110o 28I 53II Bujur Timur dan 7o 15I 24II sampai 7o 49I 26II Lintang Selatan dengan ketinggian rata-rata 114 m diatas permukaan laut
b.      Keadaan Alam
Secara garis besar Kota Yogyakarta merupakan dataran rendah dimana dari barat ke timur relatif datar dan dari utara ke selatan memiliki kemiringan ± 1 derajat, serta terdapat 3 sungai yang melintas kota Jogjakarta yaitu sebelah Timur adalah sungai Gajah Wong, Bagian tengah sungai Code dan sebelah Barat adalah sungai Winongo.
c.       Luas Wilayah
Kota Yogyakarta memiliki luas wilayah tersempit dibandingkan dengan daerah tingkat II lainnya, yaitu 32,5 Km² yang berarti 1,025% dari luas wilayah Propinsi DIY. Dengan luas 3.250 hektar tersebut terbagi menjadi 14 Kecamatan, 45 Kelurahan, 617 RW, dan 2.531 RT, serta dihuni oleh 428.282 jiwa dengan kepadatan rata-rata 13.177 jiwa/Km².
d.      Iklim
Tipe iklim "AM dan AW", curah hujan rata-rata 2.012 mm/thn dengan 119 hari hujan, suhu rata-rata 27,2°C dan kelembaban rata-rata 24,7%.  Angin pada umumnya bertiup angin muson dan pada musim hujan bertiup angin barat daya dengan arah 220°  bersifat basah dan mendatangkan hujan, pada musim kemarau bertiup angin muson tenggara yang agak kering dengan arah ± 90° - 140° dengan rata-rata kecepatan 5-16 knot/jam
F.     Objek Wisata Jogjakarta dan Kontribusinya dalam Dunia Pendidikan
1.    Goa Pindul.
a.      Letak Goa Pindul
Goa Pindul (Pindul Cave) terletak di Padukuhan (Dusun) Gelaran, Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Koordinat GPS: S7°55'42" E110°38'53". Desa Bejiharjo merupakan salah satu Desa Wisata di Kabupaten Gunung Kidul yang berhasil menyabet predikat sebagai Desa Wisata Terbaik Nasional Tahun 2012 dan mendapat penghargaan dari Kemenparekraf.
b.      Sejarah Goa Pindul
Goa Pindul yang kini menjadi primadona objek wisata Gunung Kidul, bukan hanya menyimpan banyak keindahan, tetapi juga mempunyai banyak cerita terkait Kerajaan Mataram. Nama Pindul sendiri terkait cerita keluarga Kerajaan Mataram. Konon, kata 'pindul' berasal dari dua kata, yakni 'pipi kejendul' alias bagian wajah terbentur, yakni terbentur bagian gua yang sempit dan hal ini dialami salah satu keluarga Kraton Yogyakarta. Karena posisi goa di sepanjang aliran sungai, konon bagian dalam goa ini sering digunakan untuk semedi atau bertapa. Di samping keadaan gelap, suasaa juga sangat sepi, sehingga hening dan pas untuk daerah yang sunyi senyap sehingga konsentrasi tetap terjaga.
Selain itu sejarah Goa Pindul juga terkait dengan stalaktit atau stalakmit yang ada di dalamnya.  Lokasi tempat bertapa berada di kanan-kiri sungai, di antara stalaktit dan stalakmit. Di antaranya ada batu berbentuk lonjong menjulang ke atas. Konon, batu tersebut mempunyai khasiat membuat pria menjadi perkasa. Caranya adalah dengan memegang batu tersebut. "Jika ada pria memegang batu ini, maka ia akan menjadi pria perkasa.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjiihsJ1qkbYKha7U1xLxsqz2pcpe_2iY_ddV1HAk1PmHBrZ2bRnsHaDJlzk8oLbUYPtJ3dS3Bne7wmQAuYyWsy3oS16q8H4WRY-yKkwvv1BljYZXJSNi4kMo610e9sH8vodMxl-HY4a3qX/s1600/DSC_0115.JPG
                                               Gambar 2.1 Stalakmit Jantan
Di sisi lain juga ada mitos terkait kaum hawa. Yakni pada bagian atap goa yang secara terus menerus meneteskan air. Konon, setiap perempuan yang terkena tetesan air tersebut, maka ia akan menjadi seorang wanita yang cantik nan jelita.
                https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuon5Tc3nqvr5JV1DWGHQGJAOzl37ZWo9I8fp4gQtu-tt_OvkpFBazyAQBAs4z4zTA7xt8gQBAkyz3JyHBaHuU_8cfubP9JekYCsNRYvfGatpLtHSHme3xi4vyws75ydz3uNhpMgLzE752/s1600/DSC_0133.JPG
                                                Gambar 2.2  Stalakmit Puting.
c.       Kontribusi Objek Wisata Goa Pindul untuk Dunia Pendidikan.
Selain sebagai tempat objek wisata yang bertujuan sebagai tempat rekreasi untuk mendapat hiburan, objek wisata Goa Pindul dapat di jadikan sebagai salah satu objek wisata yang memiliki nilai pendidikan. Sebagai contoh pendidikan Biologi, di mana pada objek Wisata Goa Pindul terdapat komponon abiotik (air, batu) dan komponen biotik (tumbuhan herba dan kelelawar).
Kelelwar merupakan salah satu contoh hewan yang termasuk dapat  mendengar bunyi dengan kisaranya lebih besar yaitu lebih dari 20.000 HZ dan juga salah satu hewan yang aktif pada malam hari atau biasa di sebut dengan hewan nokturnal. Tetapi pada malam hari indra penglihatan (mata) kelelawar mengalami disfungsi (pelemahan fungsi) sehingga ia tidak dapat melihat dengan jelas, tetapi kelelawar menggunakan indra pendengaran untuk melihat dengan cara mengeluarkan bunyi ultrasionik (kisarannya lebih dari 20.000 HZ) sebanyak mungkin kemudian mendengar bunyi pantulan yang dapat di gunakan  untuk mengetahui letak suatu benda sehingga kelelawar dapat terbang tanpa menabrak apa pun yang ada di depannya. Klasifikasi/pengelompokan kelelawar berdasarkan taksonomi ilmiah adalah sebagai berikut:
Kerajaan       : Animalia
Filum            : Chordata
Kelas            : Mammalia
Sub- Kelas   : Eutheria
Ordo            : Chiroptera.
Habitat kelelawar yang terdapat pada Goa Pindul  cukup besar. Jika terkena air kencing kelelawar akan menimbulkan warna coklat. Seperti lukisan. Tapi lukisan alami yang dibuat oleh kelelawar.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOWJe9PXgGnR0rIMm41E9HXj4qc1-r8vR5X84jkSnjL1LBQGaFcUU14pRa0hNNIh5iXhRLbBUIuuv6XGrCJcKfEQsZnhQzFWouj3MjhoBiO2XPBhGPYl8X1CwFP6gNEDkc6rMVQ_6nbStT/s1600/DSC_0156.JPG
    Gambar 2.3 habitat kelelawar.
Adapun kontribusi Objek Wisata Goa Pindul dalam Pendidikan Matematika dimana pada objek Wisata Goa Pindul terdapat genangan air yang di bagi menjadi 3 bagian atau zona. Kita dapat menghitung volume air yang ada di dalam goa tersebut. Sesuai yang dijelaskan oleh pemandu Goa pindul, bahwa panjang sungai mencapai kurang lebih 300 m, lebar sungai kurang lebih 6 m, dan kedalaman sungai kurang lebih 15 m. Berdasarkan hal tersebut kita bisa menghitung berapa volume air yang ada di luar dan dalam goa dengan menggunakan rumus . Penyelesaian yang kita dapat adalah sebagai berikut :
                        Diketahui :     
                                               
                                               
                        Di tanya :
                        Di jawab :
                                               
                                               
Selain, itu kita juga dapat menghitung kecepatan menyusuri Goa Pindul, dengan rumus  dengan keterangan : V = kecepatan, s = jarak, t =  waktu yang di tempuh. Berdasarkan penyusuran yang dilakukan oleh mahasiswa IKIP Budi Utomo, jarak tempuh sungai kurang lebih 300 m dengan waktu mulai penyusuran pukul 10.20 – 11.00 WIB. Sehingga kecepatan kita menyurusi goa pindul dapat dihitung dengan cara :
Diketahui : s = 300m , t = 40 menit
Ditanya : Kecepatan ....?
Dijawab :
2.    Candi Prambanan
a.      Letak dan Sejarah Candi Prambanan
Candi Prambanan terletak di desa Prambanan. Kurang lebihnya jarak dengan kota Jogjakarta adalah sekitar 20 Km ke arah timur dan 40 Km ke arah Barat Surakarta. Candi Prambanan mempunyai lokasi yang unik, yakni terletak di antara dua perbatasan yakni Daerah Istimewa Yogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah. Candi Prambanan diduga merupakan perubahan nama dari “Para Brahman” merujuk kepada masa jaya candi yang dahulu dipenuhi oleh para brahmana. Menurut prasasti Syiwarga, nama asli candi Prambanan adalah Syiwargha yang berarti rumas Syiwa. Sebagaimana terlihat di garbagriha (ruang utama) candi ini terdapat arca Syiwa Mahadewa setinggi tiga meter yang menunjukan peranan penting dewa ini. Pembangunan kompleks candi ini pun mengikuti bentuk gunung suci Mahameru, tempat bersemayam para dewa. Seluruh bagian kompleks candi mengikuti model alam semesta menurut konsep kosmologi Hindu, yakni terbagi atas beberapa lapisan tanah, alam atau loke, sementara arsitekturnya berpedoman kepada tradisi arsitektur Hindu berdasarkan kitab Wastu Sastra.
Pada kenyataannya, Candi Prambanan merupakan candi Hindu terbesar di Indonesia, sekaligus sebagai salah satu candi terindah di Asia Tenggara yang oleh UNESCO dinyatakan sebagai situs warisan dunia. Candi utamanya berupa candi Syiwa dengan ketinggian 47 meter menjulang diantara gugusan candi-candi yang lebih kecil. Pintu masuk ke kompleks bangunan candi. Pintu masuk ke kompleks bangunan candi Prambanan terdapat di keempat arah penjuru mata angin. Meskipun demikian, arah hadap bangunan adalah ke arah timur. Maka pintu masuk utama candi Prambanan adalah gerbang Timur.
Kompleks Candi Prambanan terdiri atas tiga zona: zona luar, zona tengah yang terdiri atas ratusan candi, dan zona dalam yang merupakan zona tersuci tempat delapan candi utama dan delapan kuil kecil berada. Pelataran zona dalam ini permukaanya dtinggikan dan berdenah bujur sangkar, dikelilingi pagar batu dengan empat gerbang di empat penjuru mata angin.
Candi Prambanan dibangun pada abad ke-9 Masehi, dipersembahkan untuk Trimurti, tiga dewa utama Hindu, yaitu Brahma (dewa pencipta), Wisnu (dewa pemelihara), dan dewa Syiwa (dewa pemusnah). Berdasarkan tulisan di prasasti Syiwagha, candi Prambanan mulai dibangun pada sekitar tahun 850 Masehi oleh Rakai Pikatan, dan terus dikembangkan dan diperluas oleh Balitung Maha Sambu pada masa kerajan Medang Mataram. Pembangunan candi ini menandai bahwa Hinduisme aliran Syiwa kembali mendapat dukungan keluarga kerajaan, setelah sebelumnya wangsa Syailendra lebih mendukung Budha aliran Mahayana. Ini sekaligus merupakan bukti bahwa kerajaan Medang beralih fokus dukungan keagamaannya, dari Budha Mahayana ke pemujaan terhadap Syiwa.

      
Gambar 2. 4 Candi Prambanan

b.      Kontribusi Objek Wisata Candi Prambanan dalam Dunia Pendidikan
Selain sebagai objek wisata, Candi Prambanan juga bisa dijadikan sebagai sumber atau referensi bahan ajar untuk pembelajaran Biologi. Beberapa jenis tumbuhan seperti bunga melati putih (Jasminum sambac) dan bunga kana merah (Canna sp.) dapat ditemukan di sekitar candi Prambanan.
Melati merupakan tanaman bunga hias berupa perdu berbatang tegak yang hidup menahun. Ketinggiannya dapat mencapai 2 meter. Secara morfologi bunga melati memiliki akar, batang, daun dan bunga.
a.       Akar
Akar tumbuhan melati termasuk akar tunggang. Akar tunggang merupakan akar pada tanaman yang memiliki akar primer atau akar utama yang menghujam ke dalam tanah secara kokoh. Akar primer tersebut membesar dan memiliki cabang yang ukurannya berbeda jauh dari akar utama.
b.      Batang
Menurut jenis batangnya, tumbuhan ini dapat digolongkan sebagai semak, batangnya berkayu dengan tinggi kurang dari 5 meter. Batangnya sedikit berbulu halus dan jarang.
c.       Daun
Melati putih merupakan tumbuhan dengan daun majemuk menyirip (pinnatus), artinya daun majemuk yang anak daunnya terdapat di kanan dan kiri ibu tangkai daun tersusun seperti sirip pada ikan. Kedudukan daun batang (filotaksis) berjenis apposite dengan setiap buku terdapat dua lembar daun yang berhadapan. Daunnya hanya memiliki tangkai dan helaian saja, berbentuk ovate, pangkal daun berbentuk setengah lingkaran sedangkan pada ujung daun sedikit meruncing, seperti daun-daun yang biasa digambarkan. Pinggir daun tidak rata dan sedikit bergelombang. Permukaan daun agak berkerut seperti daun jambu biji dengan pertulangan daun menyirip mengikuti bangun daun yang oval.
d.      Bunga
Bunga melati selalu berwarna putih. Meskipun mempunyai ukuran yang bias dikatakan kecil tapi mengeluarkan aroma terapi yang dapat dimanfaatkan dalam kesehatan, terutama dalam refleksi dan menghilangkan stress. Jasminum sambae merupak bunga majemuk, memilki ibu tangkai bunga yang keluar dari ketiak daun. Susunan bunganya menyirip dan berhadapan. Bagian-bagian bunganya terdiri dari tangkai anak bunga yang di ujungnya terdapat daun pelindung berbentuk benang berjumlah 7 helai, disambung dengan tangkai bunga. Saat mekar bunga yang memilki 7 mahkota berlapis-lapis ini akan berbentuk datar sehingga pada bunga jenis ini tidak ditemukan kelopak bunga. Bunga Jasminum sambae punya andrecium (alat kelamin jantan) ditandai dengan adanya stamen yang terdiri dari kepala sari, tangkai sari, kotak sari, dan serbuk sari dan juga mempunyai alat kelamin betina yang terdiri dari kepala putik, tangkai putik dan bakal buah.
Kedudukan tanaman melati dalam sistematika/taksonomi tumbuhan adalah sebagai berikut:
1.Kingdom
2.Divisi
3. Class
4. Ordo
5. Famili
6. Genus
7. Species

: Spermatophyta
: Angiospermae
: Dicotyledonae
: Oleales
: Oleaceae
: Jasminum
: Jasminum sambac
Gambar2.5  Bunga Melati Putih (Jasminum sambac)
Sedangkan bunga kana merah merupakan jenis tanaman hias yang tumbuh di daerah tropis dan dataran rendah sampai 1.000 m di atas permukaan laut.  Daunnya besar dan lebar, menyirip dan berwarna hijau atau kemerahan. Bunga besar tersusun dalam tandan, memiliki warna cerah seperti merah, kuning atau jingga. Bunga ini disebut juga dengan bunga tasbih. Adapun klasifikasi ilmiah dari bunga kana adalah:
1.Kingdom
2.Divisi
3. Class
4. Ordo
5. Famili
6. Genus
7. Species
: Plantae
: Magnoliphyta
: Liliopsida
: Zingiberals
: Cannaceae
: Canna
: C. Hibbiscus

                       
Gambar 2.6  Bunga Kana (Canna hibiscus)
Adapun kontribusi objek wisata Candi Pramban  dalam Pendidikan Matematika yaitu  pada objek wisata candi Prambanan terdapat beberapa candi yang salah satunya adalah Candi Syiwa. Kita bisa menghitung volume candi Syiwa, dengan menggunakan rumus Volume Limas karena Candi Syiwa hampir meyerupai limas.
Diketahui :
Ditanya : Volume Candi ?
Dijawab :
 
3.    Museum Pembuatan T-shirt Jogjakarta
a.      Letak Wilayah
Museum pembuatan T-shirt terletak di Trihanggo sebuah desa yang yang berada di kecamatan Gamping Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta. Karena letaknya yang strategis, dikelilingi oleh Jalan Magelang, Jalan Golden dan Jalan Lingkar Barat, kawasan ini menjadi salah satu kawasan hunian pinggir kota Yogyakarta. Desa Trihanggo memiliki jumlah penduduk 13.433 jiwa. Trihanggo terdiri dari 12 pedukuhan, 35 RW, dan 97 RT.
Desa Trihanggo memiliki batas-batas yaitu bagian Selatan berbatasan dengan Desa Nogotirto, Utara berbatasan dengan Desa Tlogoadi dan Sendangadi, bagian Barat berbatsan dengan Tirtoadi dan Tlogoadi. Sedangkan, bagian Timur berbatasan dengan Desa Sedanggadi dan Sinduadi.
b.      Kontribusi Objek Wisata Museum Pembuatan T-shirt Jogjakarta dalam Dunia Pendidikan
Museum pembuatan T-shirt Jogjakarta, selain sebagai objek wisata juga bisa berkontribusi dalam dunia pendidikan. Dalam hal ini adalah sebagai sumber atau referensi bahan ajar dalam pembelajaran IPA kimia. Museum ini merupakan tempat pembuatan dan sablon kain yang digunakan untuk membuat kaos khas Jogjakarta. Berdasarkan wawancara kami dengan karyawan museum T-shirt, bahwa bahan dasar untuk menyablon kain yang digunakan untuk membuat T-shit khas Jogjakarta adalah cat Rubber.
Cat Rubber merupakan tinta yang digunakan khusus untuk sablon diatas kain gelap. Sebab tinta ini bersifat pekat, dapat menutup permukaan warna kain dengan baik. Tinta rubber umumnya digunakan untuk underbase, underbase sendiri difungsingkan sebagai penutup warna kain sebelum penyablonan warna-warna diatasnya. Tinta rubber sendiri dibagi menjadi dua jenis untuk dua fungsi kegunaan. Jenis pertama adalah tinta rubber white yang digunakan untuk underbase/dasar, bisa juga digunakan untuk mendapatkan warna-warna pastel/muda. Jenis kedua adalah rubber color yang digunakan untuk pencampuran warna-warna tua. Untuk mendapatkan warna putih yang bersih dan cemerlang, campurkan tinta rubber white dengan sedikit pigmen/pewarna berwarna nila atau ungu.
Langkah-langkah penyablonan kain untuk pembuatan T-shirt khas Jogjakarta adalah sebagai berikut:
1.      Gambar yang dijadikan model untuk sablon kain dalam pembuatan T-shirt, ditempel pada screen/layar. Untuk mempermudah proses pembuatannya,  dapat menggunakan stiker masking terlebih dahulu. Kemudian lepaskan kertas putih (backing paper) pada stiker dan lekatkan pada screen lalu buka masking. Pastikan stiker menempel dengan rapi dan hanya bagian yang akan diwarna saja yang tidak tertutup.
2.      Letakan screen di atas kaos dengan mengatur posisi sesuai dengan yang diinginkan. Perhatikan dan pastikan gambar menghadap ke atas dan tidak terbalik.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiymFYFUsSTJdNK0vYmcWlreZgqvIshsRG8-Df4WENmcWUDKqn4sKgQO1YqBpTkZuNygZT_sIEi-73GYbnumeqy3zbryyJDHvpRWH7X8iGpTzb5YYjl0PMstNb31TnbknwGXgwbdOHfgAGv/s320/1+-+screen.jpg
Gambar 2.7 Screen/layar
3.      Tuangkan cat rubber pada bagian tepi bawah dan usahakan agar cat terbagi rata.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTnW_ics6UP9C9UavjjINTKSC9vVTl1YcGjUqNlJX3ACpfN_2ASBEcMwo52OXE0maiXyg3bxI45mkWoubGDl9AIr69VCI3f8vdX_jDdSt6ox9cHN_joJblLazhkHQpxId4zAFZL1PtrVoF/s320/1+-+screen3.jpg
                              Gambar 2.8 Cat Rubber
4.      Sapukan cat merata pada seluruh bagian yg kita inginkan. Gunakan rackle untuk mempermudah meratakannya. Tekan agak kuat tapi jangan terlalu kuat (lakukan dengan hati-hati dan jangan sampai merobek screen).
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2DqPP3-uNuDpNhUSvrmWHtlhx1Awp3ktYjSwO3z7BkHo0UykwL5g3wdAJ6Ggn8EkJmufiTk_oTjEs5iPI9jXqKWrXJk4fme3eAX6U8_0GGEm1dbHY5u398FH2L2a7kpCDZhyro9fk-kY1/s320/1+-+screen4.jpg
                                                                        Gambar 2.9 Rackle
5.      Setelah anda memastikan cat telah tersapu dengan merata, angkat screen secara perlahan dan jangan menggeser.
6.      Tunggu cat sampai benar-benar kering. Setelah itu letakkan kaos di atas mesin heatpress dan jangan lupa lapisi gambar dengan plastik tahan panas.
Adapun kontribusi objek wisata Museum T-shirt  dalam Pendidikan Matematika, dimana pada objek wisata T- Shirt Yogyakarta kita dapat memperoleh pembelajaran langsung tentang aritmetika sosial. Dari informasi yang kita terima di tempat pembuatan kaos, harga beli atau harga produksi sebesar Rp 15.000 /pc dan mereka menjual dengan harga sekitar Rp 17.000/pc. Dengan demikian kita dapat mengetahui keuntungan penjualan per kaos dengan cara :
U = Harga Jual – Harga Beli
U = Rp 17.000 – Rp 15.000
U = Rp 2.000
Dari keuntungan yang diperoleh diatas kita juga dapat menghitung besar presentase keuntungan penjualan per kaos, dengan cara :
             
Keterangan : U = Untung, HP = Harga Pokok atau Harga Beli
                    
  





BAB III
TINJAUAN UMUM OBYEK KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL)

A.    Waktu dan Tempat Kuliah Kerja Lapangan (KKL)
Kuliah Kerja Lapangan ini dilaksanakan selama 3 hari yaitu pada tanggal 6 April s/d April 2015. Adapun tempat pelaksanaan Program KKL ini adalah di Jogjakarta.
B.     Jadwal Kuliah Kerja Lapangan (KKL)
a.      Senin, 6 April 2015
Tepat pukul 20.45 WIB seluruh peserta KKL tujuan Jogjakarta berangkat dari stasiun Kota Baru Malang dengan menggunakan Kereta Api. Perjalanan ini membutuhkan waktu selama ± 7 jam.
b.      Selasa, 7 April 2015
Pukul  06.00 seluruh peserta KKL sarapan di restoran Paradise sekaligus menyiapkan diri untuk berangkat menuju lokasi Goa pindul dengan menggunakan Bus Pariwisata. Bus yang di gunakan sebanyak delapan bus dan setiap bus terdiri dari 40 orang mahasiswa. Kegiatan yang dilakukan di Goa Pindul adalah menyusuri Goa sepanjang 300 m selama 2 jam. Setelah itu, makan siang di rumah makan tradisional Goa Pindul.
Pada pukul 12.00-12.30 peserta KKL menuju toko ole-ole khas Jogjakarta untuk membeli makanan ringan. Kemudian  menuju objek wisata Candi Prambanan dari pukul 12.30-15.00 untuk menikmati keindahan sekaligus melihat objek yang bisa dijadikan referensi bahan ajar MIPA.
Selanjutnya tepat pukul 15.00-.17.15 menuju penginapan Hotel Merapi Merbabu, istirahat sejenak sebelum menuju ke restoran Puri Pariwisata untuk dinner sekaligus rekreasi. Setelah selesai dinner dan rekreasi, kembali lagi menuju penginapan Hotel Merapi Merbabu.

c.       Rabu, 8 April 2015
Pukul 06.30-07.15 peserta KKL melakukan kegiatan senam pagi di pekarangan hotel Merapi Merbabu dan pukul 07.15-09.00 sarapan pagi. Kemudian, pada pukul 09.00-10.00 outbound, selanjutnya pukul 10.00-11.00 packing sekaligus cek out dari hotel.
Pada pukul 11.00-12.30 menikmati makan siang di restoran Taman Pringsewu, lalu menuju Museum T-shirt yang terletak di desa Trihanggo. Pada sore harinya tepat pukul 13.30-18.00 berada di pusat perbelanjaan Malliboro, kemudian menuju stasiun Tugu Jogjakarta dan sebelum berangkat ke Malang pada pukul 20.45 terlebih dahulu seluruh peserta KKL makan malam. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan KKL
No.
Hari/tanggal
Waktu
Tempat
Kegiatan
1.
Senin, 06/04/2015
20.15
Stasiun Kota Malang
Keberangkatan
2.

Selasa, 07/04/2015
06.00-08.00
Restorant Paradise
Sarapan
08.00-11.00
Goa Pindul
Menelusuri Goa Pindul
11.00-12.00
Tempat makan Goa Pindul
Makan Siang
12.00-12.30

Toko Ole-ole Khas Jogja Sari Rasa
Membeli Makanan Ringan
12.30-15.00

Candi Prambanan

Menikmati Keindahan Candi Prambanan
15.00-17.15

Hotel Merapi Marbabu
Istirahat  + mandi

06.00-10.00

Restorant Puri Pariwisata
Dinner dan rekreasi
10.00
Hotel Merapi Merbabu
Istirahat Malam

3
Rabu, 08/04/2015
06.30-07.15

Hotel Merapi Merbabu
Senam pagi

07.15-09.00

Hotel Merapi Merbabu
Sarapan pagi

09.00-10.00


Hotel Merapi Merbabu

Outbound


10.15- 10.45

Hotel Merapi Merbabu
Packing

10.45-11.00
Hotel Merapi Merbabu
Cek out
11.00-12.30
Restotan Pringsewu
Makan siang

12.30-13.30


Museum T-shirt Trihanggo
Melihat proses pembuatan baju kaos khas Jogja.
13.30-18.00
Malboro
Shopping
18.00-19.00
Stasiun Tugu Jogja
Dinner
20.45
Stasiun Tugu Jogja
Cek out

C.    Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKL)
Seperti yang sudah dijelaskan pada kajian teori (bab 2) bahwa terdapat tiga obyek wisata  yang dikunjungi peserta KKL mahasiswa IKIP Budi Utomo Malang yaitu Goa Pindul, Candi Prambanan dan Museum pembuatan T-shirt yang terletak di desa Trihanggo.Ketiga objek wisata ini, selain sebagai tempat rekreasi juga dapat berkontribusi dalam dunia pendidikan khususnya mata pelajaran MIPA. Untuk lebih jelasnya maka akan dijabarkan pada tabel berikut:

Tabel 3.2 Kontribusi Objek Wisata dalam Dunia Pendidikan
No.
Nama Objek Wisata
Bidang
Kontribusi
1.




Goa Pindul
Biologi
Dapat dijadikan referensi/sumber bahan ajar. Contohnya, ditemukan komponen aboitik (air dan batu) dan biotik (tumbuhan herba dan kelelawar).

Matematika
Dapat dijadikan referensi/sumber bahan ajar. Contohnya, dapat menghitung volume air yang ada di dalam goa tersebut dan menghitung kecepatan menyusuri Goa.
2.





Candi Prambanan
Biologi
Beberapa jenis tumbuhan bunga seperti bunga Kana dan Melati putih dapat dijadikan referensi/sumber bahan ajar.
Matematika
Dapat dijadikan referensi/sumber bahan ajar. Contohnya, salah satu candi yaitu Candi Syiwa dapat dihitung volumenya karena berbentuk limas.
3.
Museum pembuatan T-shirt khas Jogjakarta

Biologi
Dapat dijadikan referensi bahan ajar karena ditemukan bahan kimia sebagai bahan dasar sablon kain untuk pembuatan baju khas Jogjakarta.



Matematika
Pada museum pembuatan T-shirt, kita dapat mempelajari Aritmatika Sosial berkaitan dengan perhitungan keuntungan.


                       





BAB IV
PERANCANGAN DAN ANALISIS
A.    Masalah yang Ditemukan Selama Kuliah Kerja Lapangan (KKL) pada objek wisata Jogjakarta
1.      Goa Pindul
Berdasarkan observasi, ada beberapa masalah yang kami temukan di lokasi Goa Pindul diantaranya jalan masuk menuju kawasan Goa Pindul tidak berasapal. Hal ini menyebabkan jalanan menjadi becek ketika hujan. Selain itu, masih ada pengunjung yang membuang sampah sembarangan.
2.      Candi Prambanan
Masalah yang di temukan di Candi Prambanan adalah  tidak ada pemandu wisata untuk wisatawan domestik. Hal ini mengakibatkan banyak wisatawan dari luar pulau Jawa tidak mengetahui sejarah dan makna dari setiap simbol yang terdapat pada candi.
3.      Museum Pembuatan T-shirt Khas Jogjakarta
Masalah yang ditemukan pada museum pembuatan T-shirt Khas Jogjakarta adalah sarana dan prasarana yang kurang memadai. Ruangan atau tempat menyablon kain sempit. Hal ini menyebakan udara di dalamnya tidak bersih, apalagi bahan dasar yang digunakan untuk menyablon kain menggunakan bahan kimia yaitu cat Rubber.
B.     Tindakan yang Diambil Untuk Mengatasi Masalah Yang Muncul
Ada beberapa tindakan yang dapat diambil untuk mengatasi masalah yang muncul, yaitu sebagai berikut:
1.      Untuk mengatasi masalah yang ditemukan pada Goa Pindul berkaitan dengan jalan tidak beraspal, sebaiknya perlu diadakan promosi atau membuat proposal  kepada pemerintah sehingga mereka bisa turun tangan. Sedangkan masalah pengunjung membuang sampah sembarangan harus segera diatasi.Tindakan yang tegas perlu dilakukan. Bukan hanya memasang papan peringatan “Jangan Membuang Sampah Sembarangan.” Jila perlu dikenakan denda kepada oknum yang kedapatan membuang sampah sembarangan.
2.      Untuk mengatasi permasalahan yang ditemukan pada objek wisata Candi Prambanan, sebaiknya pemandu wisatawan domestik harus ada.
3.      Untuk mengatasi masalah ruangan sempit di museum pembuatan T-shirt, sebaiknya segera diperbaiki atau membangun gedung yang lebih besar lagi sehingga pengunjung yang datang merasa nyaman dan betah.

BAB V
PENUTUP
A.   Kesimpulan
Dari hasil kunjungan dan perjalanan wisata Jogjakarta dapat disimpulkan bahwa kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) selain sebagai ajang rekreasi/hiburan dapat juga dijadikan sebagi ajang untuk menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa dalam dunia pendidikan. Objek wisata yang dikunjungi seperti Goa Pindul, Candi Prambanan dan Museum pembuatan T-shirt dapat dijadikan referensi bahan ajar dalam mata pelajaran MIPA khusunya Biologi dan Matematika.
Kegiatan KKL ini juga memberikan inspirasi bagi mahasiswa IKIP Budi Utomo Malang khususnya kelompok V. Beberapa nilai positif yang kami dapat selama kegiatan KKL, dimana setiap masing-masing anggota saling bertukar pendapat mengenai objek wisata yang dijadikan referensi bahan ajar. Misalnya, pengetahuan yang dimiliki oleh teman kelompok jurusan Matematika di share kepada anggota kelompok yang mengambl jurusan Biologi. Begitupun sebalikya. Singkatnya, kegiatan KKL pada tahun 2015 ini sangat menyenangkan dan memberikan banyak inspirasi.
B.      Saran
Secara umum kegiatan KKL yang diadakan di Jogjakarta berlangsung dengan lancar, memuaskan dan menggembirakan. Tetapi ada satu hal penting  yang harus diperhatikan untuk lembaga IKIP Budi Utomo yaitu hendaknya meningkatkan kualitas pelayanan selama kegiatan objek wisata berlangsung  khususnya pemandu wisata yang bertugas untuk menerangkan simbol atau lambang yang terdapat pada  objek wisata yang di kunjungi  sehingga peserta KKL dapat mengetahui dengan jelas arti atau pun makna atas semua simbol atau lambang yang terdapat pada objek wisata tersebut (candi prambanan).