Jumat, 26 Juni 2015

Labuan Bajo Parah Bangeteettt!!! Mereka Bilang (Di stasuin Tugu Jogja)

Stasiun Tugu Jogjakarta Sore itu, tepatnya tanggal 08 April 2015 saya dan rombongan KKL IKIP Budi Utomo Malang menunggu jadwal keberangkatan KA menuju kota Malang. Badan letih dan dan rasa ngantuk menggerogoti saya, dkk waktu itu. Maklum saja seharian mengikuti serangkaian kegiatan KKL.Kebisisngan suara KA yang tiba di stasiun dan suara hiruk pikuk penumpang membuat sebagian orang yang membutuhkan kenyamanan (orang sakit) terganggu dan agak kesal. Banyak ekspresi yang menandakan mereka ingin KA menuju kota Malang lekas tiba. Ada yang mengatakan, "Ya, Allah badan cape banget, Ka belum tiba juga." Ada juga yang mengatakan, "adu mama sayang e, KA belum datang-datang ju, badan su cape ne." Di tengah situasi seperti yang saya gambarkan di atas, tiba-tiba saya mendengar beberapa wanita sedang membicarakan kota Labuan Bajo-Manggarai Barat. Saya agak mendekat dan pura-pura tidur di kursi dekat mereka. Awalnya, saya agak senang karena mereka mengetahui Labuan Bajo. Akan tetapi, betapa terkejutnya saya ketika mereka mengatakan, "ya, ampun Labuan Bajo tuh parah banget. Katanya kota pariwisata, minimarket & kafe susah nyarinya." "Iya, aku kapok deh tour ke Labuan Bajo, sambung gadis cantik berhijab. Oh, my GOD...rasa ngantuk yang awalnya menggerogoti hilang seketika. Bagaimana tidak? Beberapa gadis itu menjelek-jelekan Labuan Bajo. 'Sakitnya tuh diamana-mana.' Sejenak saya termenung dan berpikir, "benar juga ya, Labuan Bajo emang parah banget, jalannya rusak parah, fasilitas yang lainnya juga belum memadai." Pertanyaannya untuk kita (khususnya masyarakat Manggarai Barat) "akankah predikat LB 'parah banget'berubah menjadi keren banget (Wonderful)?