Sabtu, 29 Agustus 2015

Jangan Biarkan Hati Nurani Anda Terblokir!!!



                                                                            Saya Sebenarnya Si Pengecut Itu
Add caption


Pernahkah anda memvonis orang lain sebagai pengecut?  Biasanya, kita memvonis orang lain sebagai pengecut jika orang itu tidak berani. Wanita akan gampang mengatakan ‘pengecut’ kepada seorang pria yang tidak berani mengungkapkan cinta kepada si wanita secara gamblang Mengatakan orang lain sebagai pengecut bukanlah pekerjaan sulit, tinggal mengatakan, “dasar pengecut”, masalah selesai. Namun, pernahkah anda berpikir bahwa si pengecut itu adalah diri anda sendiri. Jika anda pernah menyadari bahwa anda adalah si pengecut, saya adalah orang pertama yang mengatakan “congratulations”. Mengapa demikian? Mengakui kelemahan diri sendiri sulit dilakukan. Memvonis orang lain sebagai pengecut dan mengakui diri sendiri sebagai pengecut memiliki perbandingan yang sangat jauh. Perlu diketahui jika anda menunjuk orang lain pengecut, anda sendiri sebenarnya lebih dari sekedar pengecut karena tanpa disadari empat jari anda sedang menunjuk ke arah anda sendiri. Jujur saja, saya termasuk orang yang tidak pernah menyadari bahwa saya termasuk si pengecut, bahkan biarpun menyadari tapi pura-pura tidak tahu. Maklum saja saya termasuk orang yang menganut paham, “tahu tapi ditidak tahunya”. Jika anda pernah melihat teman sekelas anda sedang menyontek saat ujian, apa yang anda lakukan? Memberitahukan kepada guru/dosen atau diam saja takut teman anda marah dan menjauhi anda. Ataupun, jika anda sebagai pelaku utama ‘menyontek’ akankah anda dengan berani mengatakan, ‘saya menyontek’. Tidak berani melapor teman anda yang menyontek dan tidak berani mengakui jika anda menyontek merupakan dua sikap yang sebenarnya dikategorikan sebagai tindakan ‘pengecut’. Anda sebenarnya membiarkan hati nurani anda terblokir. Kartu facebook anda  akan terblokir jika anda tidak melakukan isi ulang pulsa. Sama halnya dengan hati nurani. Jika hati nurani  dibiarkan terblokir dengan ‘kepengecutan’ anda maka lambat laun akan tumpul. Butuh waktu lama untuk mengaktifkan kartu anda yang blokir. Jika anda menyayangkan kartu anda terblokir, anda pasti cepat menghubungi agen Telkomsel/Indosat atau agen lainnya yang berhubungan dengan kartu yang anda pakai. Akan tetapi, jika anda tipe orang yang ‘suka instant’, anda pasti akan membeli kartu baru dan membuang kartu yang sudah terblokir. Begitupun dengan hati nurani anda. Jika anda peka dengan hati nurani anda sendiri maka jangan biarkan dia terblokir/tumpul, perbaikilah selagi masih ada waktu.  Jangan perbiasakan diri mengabaikan hal kecil yang nantinya akan membuat hati nurani anda terblokir/tumpul.  “Jadilah orang yang berani, bukan pengecut. Katakan ‘ya’, jika memang ‘ya’, katakan ‘tidak’ jika memang ‘tidak’. Dengan demikian anda tidak membiarkan hati nurani anda terblokir dan anda bukan si pengecut itu.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar